Senin, 06 Juli 2009

Pada Kekasih,

pernah kita menganyam cinta bersama untuk kita kenakan
dan jadi memaklumi keberangkatanmu yang tak lekas
keramaian di luar sana, sayang..
bukan mampu mengusir ragu yang kian tak tentu
dan kesepian kali ini, menjelaskan tentang aku
yang tak akan bisa bila tanpamu
berapa purna lalu,
pernah kututup pintu untukmu
namun dengan maha rindu menyergap hingga sakitku tak terobati
kembali kuyakini kau datang, bila masanya tlah tiba
bawalah kasih yang pernah kau ukirkan di bawah senja kotamu
sampai kutemui kepemilikan seluruh akan engkau
jangan sudahi getar dan gejolak ini, sayang..
biar baranya masih sehebat saat awal aku menatap dalam engkau
angan cinta yang kita anyam masih baik kukenakan
sampai waktunya harus aku tanggalkan perlahan
tapi biarlah dulu aku larut di landai pelukanmu

bukan inginku, sayang.. tapi begitulah cara terbaik berpasrah pada takdir..



Qq-02Juli09

BUATMU : DIK

mentari yang kau bilang gugup
telah mengantar kau pada landasan pacu
menuju medan baru di mana akan ada banyak kisah hinggap dalam diri
tas besar kau sandang pada bahumu
ada berat dalam dada,sesak.
kau terisak,matamu berkacakaca

dik,semua sudah di mulai
meloncatlah jauh
gapai itu cita

simpan baik-baik pesan ayah ibu
itu akan menjadi obat kala kau jatuh dalam asa
terkukung sepi dan rindu
itu pun akan membakar jiwamu

ketika rindu mencubit rasamu
jangan jadi pembatas jarak dan waktu
itu kelebatan dalam matahati.mengoda
ketika kau merindu peluk hangat ibu
canda adik di rumah,senyum ayah,dan bawelnya kakakmu ini
pandang itu foto keluarga yang aku selipkan di saku bajumu

hujan reda gemuruh jiwamu berdegup keras
baling-baling pesawat berputar semakin kencang
burung besi itu akan mengantarkan kau pada timur bumi ini
menuju barak sepi dari hingar bingar suara-suara kota
tak ada cahaya gemerlap gedung-gedung

ah! aku tahu kau akan rindu sangat
rumah kecil ini dengan taman tak luas
pada beranda rumah kau dan aku berbagi kisah
tentang cita cita dan kehidupan

hari demi hari akan terasa sangat
rumah ini sepi oleh tingkah polamu

ketika kau pulang kembali
ayah ibu tersenyum tak batas
memeluk tubuhmu dalam balutan baju berwarna coklat
dan,pada sepatumu mengkilap itu aku bisa berkaca wajahku

saat menulis ini
bayang wajahmu menari-nari
agh! aku rindu akan tingkah polamu

segeralah kau beri khabar bila kau sudah tiba


Qq,5jul2009