Selasa, 05 Oktober 2010

Hujan

Dini hari yang menggigil
melumat habis mimpi tentang sebuah perjalanan
- ia berhenti
dalam derasnya kemauan dan harap
di tengah musim gugur yang asing

ooohhh . . semoga saja
waktu berkenan memungut kembali yang tertinggal
- daun-daun serta bunga yg terlanjur jatuh
untuk ditempatkan kembali pada peluk musim semi
meski hujan gemar mengirim badai dan topan



Batam, 05.10.10

Selasa, 27 Juli 2010

PadaMu . .

PadaMu,
berilah aku cinta yang terwujud dari kecintaanMu,
hingga aku akan lebih mencintaiMu
berilah aku kasih semurni kepunyaan kekasihMu
sebab aku ingin selalu berkasih-kasih denganMu
berilah aku rindu yang hakikatnya adalah milikMu,
maka kelak aku selalu rindu akan rumahMu
PadaMu ohh.. padaMu
aku ingin selalu cinta.
aku ingin selalu kasih.
aku ingin selalu rindu.
bilakah aku menjadi kakasihMu, Rabb??..


Qq-27.07.10

Kepergianmu

bagaimana jika kukabarkan padamu
tentang kebisuan kamar yg kini akrab benar dengan nyanyian malam
saat itu, aku berbaring sendiri di atas duri mawar yang kau semai
di peraduan yang kita kacaukan rupanya
jauh, jauh disana . . aku masih dapat melihat
senyum yg kau kulum sebelum kepergianmu
dan bagaimana cinta kutiupkan dari genggaman
semacam melepas jauh separoh rohku untuk terbang
hilang ke angkasa raya dan tak pernah kembali lagi

bagaimana jika kelak kukabarkan padamu
bertahun-tahun dari hari ini
perih itu masihlah berjaga dalam kalbuku



Qq-27.07.10

Jumat, 02 Juli 2010

Kekasih Tuhan, ibumu.

Tidurlah,
dekap mimpi.
kau akan berjumpa dengan wanita penampung gerismis
ia gemar menghitung panah hujan sepanjang musim -
selama hidupnya
untuk ia simpan di rongga jiwanya
tepat di pusara

ada kebekuan dalam tatapannya
namun kau akan temukan surga disana
surga yang menghijau agung
sehijau zamrud yang hidup di ruang dadanya

ia berkawan dengan waktu yang bergulir
bulan yang berganti bahkan
tahun yang menanggalkan emas di rambutnya
ia setia
sebab ia paham benar perihal sabar atas penantian

ada kesturi di rekah bibirnya
yang memeluk luas cakrawala
yang menjemput senja
yang mengajak kau untuk lekas pulang

ia adalah nyanyian di tengah malam
yang dalam remang selalu mendongengkan
kisahnya sendiri
ia pandai menaruh luka secara baik
tanpa meninggalkan gurat apapun di pelipismu
tak mengganggu rona merah pipimu
meski lelap matamu terbasahi embun doanya
yg kemudian ia basuhkan pula ke wajahnya

setelahnya,
ia bergegas kembali ke garis mula
dimana ia mesti tinggal

ia pelayar yang akan selalu berlabuh di dermaga Tuhan,
ia KekasihNya
ia ibumu.


Batam, 02.07.2001

Senin, 28 Juni 2010

cintaku pergi

mungkin kerinduanku
ada dalam gerimis
saat keberangkatan kereta yang terakhir
dan stasiun lama menunggumu dalam hangat

mawar yang kuselipkan di sela jemarimu
adalah mawar termerah dari luka rasaku
rawat
kemudian paksalah ia gugur dalam genggamanmu
sebab bersama kelopak yang berjatuhan
tlah tuntas kukubur engkau
dalam kenang . . .

selamat jalan, cintaku . . .


Qq-28.06.10

Sabtu, 08 Mei 2010

bila berlalu.




Di gurun-gurun yang lengang
kami mencoba bertahan
menerima remang bayangan
dan panah-panah yang tatap memburu
meski mentari sudah terjaga
dan terik terpantik di kepala

ini menahun, hingga kubiarkan ombak hatiku berlalu
berlayar di samudra-samudra yang
sendirinya ia tak pahami
aku masih terjaga di hamparan panas pasir
menunggu hujan yang barangkali sedia turun

mungkin,
kami bisa kembali di masa kumbang mengawini bunga;
pada taman yang kemarin;
usai semua ini.


Qq-08.05.10

Senin, 26 April 2010

Tinggallah, Tuan ..

oh Tuanku,
barang sejenak, aku ingin kembali di dermaga jiwamu
sekadar berbagi salam kerinduan
atau mengusap lagi surga di kedua bening matamu
sebab perpisahan begitu celaka aku maklumi
dan sejengkal lalumu, nafaskupun tersengal.
tapi keberangkatan mestilah setia menunggu.
lantas bagaimana mesti kutahan laju badai dan kereta
kecuali pasrah..
Oh Tuanku,
sungguh, renggang genggaman begitu melukaiku
dan lajunya waktu sangatlah terkutuk bagiku!
tinggallah.. tinggal..
aku enggan berbagi lagi dengan sepi..

Ohh !

Qq-26.04.10

Jumat, 16 April 2010

...

Setelah membaca ini,
kau akan menemukan aku yg sedang menunggu waktu
jangan sesekali kau tahan langkahku
atau sekadar berbagi untuk menepis niatku..
pada nyatanya, jiwa kita yang lemah hanya akan tunduk saja
menerima dan menjalani apa yang semestinya..
aku manusia, tak mampu menggariskan takdir sendiri
pernah aku membutakan mata
memekakkan telinga
mematikan hati dan perasaan..
tapi aku manusia, sayang..
punya segala keterbatasan
dan disini segalanya telah sampai..
sungguh.. aku lelah
jika benar aku merenggut suatu kebahagiaan dari sisi sebuah kehidupan
maka aku akan dengan sungguh-sungguh meminta pengampunan pada Tuhan,,
sebab aku manusia, sayang
yang suatu ketika mampu memetik apa yang aku tuai..
dan aku masih ingin hidup dalam damai..
sungguh.. aku terlampau lelah..
jika benar aku merenggut suatu kebahagiaan dari sisi sebuah kehidupan..
maka ikhlas ketaggalkan pula kebahagiaan itu dari hidupku
tak buat aku atau pun kau
tapi buat sisi kehidupan itu..


* pada yang pernah aku curangi, sungguh tak ada dalam niatku..
* pada kau yang datang di siang ini, terimakasih untuk
penerangan dari sembilu kata-katamu..

Batam,16.04.2010

Senin, 12 April 2010

11 April

Kepada kekasih,

Selamat ulang tahun..
kasih Tuhan dan kasihku selalu padamu..


Love,
Bunda (11.April.2010)

Selasa, 06 April 2010

061209=DERITA

Kau tahu?
Kini, malam-malam adalah nyanyian kelu
paginya luka
esok atau lusa; pesakitan.
Lalu, perih mana yang mesti kita bagi?
Sementara tak usai kau mencerca
menikamkan sembilu
merobek lembaran rindu
memaksa memilih tentang cinta yang terluka
atau maaf yang terlanjur beku
ingin aku kembali
pada masa aku menyeluruh mencintaimu
menahan kau dalam lautan airmata
merangkulmu dalam kasih yang tak hingga
tetapi, saat serapah kau hempas kuat dalam sadar dan murka,
begitu saja kelopak mawar mati di hamparan duri
berdarah di ambang neraka yang membara
sakit !
Perih !
' ada banyak kenang yg tak mungkin selesai,
banyak cinta dan cita yang terabai dan tak sampai '

padamu, Ay : tak terpikirkan kita akan begini.

Qq - 06des09

Ini bukan akhir
sebab bunga-bunga terus bermekaran pada taman-taman
dan jalan,musim masih saja memberi pilihan
begitupun dengan cinta
meluncurkan ribuan anak panah
pada jarak dan waktu
dan kita menunggu,adakah
penolakan yang mampu jika arus tak punya mata angin
maka bersiaplah


Qq-02.03.10

Aku rindu kerinduan atas Kamu seperti dulu

Masihkah tertinggal butir airmataku dalam pangkuanmu dahulu?
Sementara aku terlupa akan sebuah janji
barangkali saat ini aku tertawan dalam perjalanan yang terlampau jauh darimu;
dan kita tak bisa bertegur sapa, dengan berbisik ataupun melambaikan tangan
disini tak ada lagi tempat rindu berpijak
siangnya hitam
malamnya terik
dan kerinduan serupa kabut yang terpecah oleh hujan

jangan lantas kau berkata ini adalah kematian
walau tak ada lagi kau dalam sepenggal nafas
namun ketika duka dan luka ada setelaga airmata
segala yang padamu aku merindu
dan aku ingin bergegas pulang ke bilik-bilik cintamu yang menganga lebar
dan disana akan selalu ada kau yang tersenyum

jadi sebut saja ini pencarian percuma
sebab pada akhirnya tak akan kutemukan cinta
seperti kecintaanmu padaku.
Maka biar kutikamkan lagi luka di tengah dadaku
yang masih terpacak oleh belati terdahulu
hingga darah terus menetes dari bibir mataku yang tajam
mengalir deras pada pusara jiwaku yang tandus

sungguh!
Di kerinduan yang terakhir
aku ingin menangis di pangkuanmu
setia tinggal di hatimu
dan jadi kekasih abadimu


Qq-12Jan10

Grand Palace

Ada kala malam-malam aku berbaring di tempat tidurku
udara lembab di luar mengirim nyanyian
dari bibir-bibir pembaptis
merangkul kaku barisan pinus
memeluk pucat rembulan dalam rindu

aku terkenang suatu tempat
yang harmoninya serupa musim hujan;
tenang dan damai

menegak air cinta
menghabiskan apa yang tertunda
kemudian cerita dimulai disana

padanya, kita berjanji untuk kembali
dalam kasih yang sama
membasuh terik penantian yang ada lagi..


Qq-01.01.10