Senin, 26 April 2010

Tinggallah, Tuan ..

oh Tuanku,
barang sejenak, aku ingin kembali di dermaga jiwamu
sekadar berbagi salam kerinduan
atau mengusap lagi surga di kedua bening matamu
sebab perpisahan begitu celaka aku maklumi
dan sejengkal lalumu, nafaskupun tersengal.
tapi keberangkatan mestilah setia menunggu.
lantas bagaimana mesti kutahan laju badai dan kereta
kecuali pasrah..
Oh Tuanku,
sungguh, renggang genggaman begitu melukaiku
dan lajunya waktu sangatlah terkutuk bagiku!
tinggallah.. tinggal..
aku enggan berbagi lagi dengan sepi..

Ohh !

Qq-26.04.10

Jumat, 16 April 2010

...

Setelah membaca ini,
kau akan menemukan aku yg sedang menunggu waktu
jangan sesekali kau tahan langkahku
atau sekadar berbagi untuk menepis niatku..
pada nyatanya, jiwa kita yang lemah hanya akan tunduk saja
menerima dan menjalani apa yang semestinya..
aku manusia, tak mampu menggariskan takdir sendiri
pernah aku membutakan mata
memekakkan telinga
mematikan hati dan perasaan..
tapi aku manusia, sayang..
punya segala keterbatasan
dan disini segalanya telah sampai..
sungguh.. aku lelah
jika benar aku merenggut suatu kebahagiaan dari sisi sebuah kehidupan
maka aku akan dengan sungguh-sungguh meminta pengampunan pada Tuhan,,
sebab aku manusia, sayang
yang suatu ketika mampu memetik apa yang aku tuai..
dan aku masih ingin hidup dalam damai..
sungguh.. aku terlampau lelah..
jika benar aku merenggut suatu kebahagiaan dari sisi sebuah kehidupan..
maka ikhlas ketaggalkan pula kebahagiaan itu dari hidupku
tak buat aku atau pun kau
tapi buat sisi kehidupan itu..


* pada yang pernah aku curangi, sungguh tak ada dalam niatku..
* pada kau yang datang di siang ini, terimakasih untuk
penerangan dari sembilu kata-katamu..

Batam,16.04.2010

Senin, 12 April 2010

11 April

Kepada kekasih,

Selamat ulang tahun..
kasih Tuhan dan kasihku selalu padamu..


Love,
Bunda (11.April.2010)

Selasa, 06 April 2010

061209=DERITA

Kau tahu?
Kini, malam-malam adalah nyanyian kelu
paginya luka
esok atau lusa; pesakitan.
Lalu, perih mana yang mesti kita bagi?
Sementara tak usai kau mencerca
menikamkan sembilu
merobek lembaran rindu
memaksa memilih tentang cinta yang terluka
atau maaf yang terlanjur beku
ingin aku kembali
pada masa aku menyeluruh mencintaimu
menahan kau dalam lautan airmata
merangkulmu dalam kasih yang tak hingga
tetapi, saat serapah kau hempas kuat dalam sadar dan murka,
begitu saja kelopak mawar mati di hamparan duri
berdarah di ambang neraka yang membara
sakit !
Perih !
' ada banyak kenang yg tak mungkin selesai,
banyak cinta dan cita yang terabai dan tak sampai '

padamu, Ay : tak terpikirkan kita akan begini.

Qq - 06des09

Ini bukan akhir
sebab bunga-bunga terus bermekaran pada taman-taman
dan jalan,musim masih saja memberi pilihan
begitupun dengan cinta
meluncurkan ribuan anak panah
pada jarak dan waktu
dan kita menunggu,adakah
penolakan yang mampu jika arus tak punya mata angin
maka bersiaplah


Qq-02.03.10

Aku rindu kerinduan atas Kamu seperti dulu

Masihkah tertinggal butir airmataku dalam pangkuanmu dahulu?
Sementara aku terlupa akan sebuah janji
barangkali saat ini aku tertawan dalam perjalanan yang terlampau jauh darimu;
dan kita tak bisa bertegur sapa, dengan berbisik ataupun melambaikan tangan
disini tak ada lagi tempat rindu berpijak
siangnya hitam
malamnya terik
dan kerinduan serupa kabut yang terpecah oleh hujan

jangan lantas kau berkata ini adalah kematian
walau tak ada lagi kau dalam sepenggal nafas
namun ketika duka dan luka ada setelaga airmata
segala yang padamu aku merindu
dan aku ingin bergegas pulang ke bilik-bilik cintamu yang menganga lebar
dan disana akan selalu ada kau yang tersenyum

jadi sebut saja ini pencarian percuma
sebab pada akhirnya tak akan kutemukan cinta
seperti kecintaanmu padaku.
Maka biar kutikamkan lagi luka di tengah dadaku
yang masih terpacak oleh belati terdahulu
hingga darah terus menetes dari bibir mataku yang tajam
mengalir deras pada pusara jiwaku yang tandus

sungguh!
Di kerinduan yang terakhir
aku ingin menangis di pangkuanmu
setia tinggal di hatimu
dan jadi kekasih abadimu


Qq-12Jan10

Grand Palace

Ada kala malam-malam aku berbaring di tempat tidurku
udara lembab di luar mengirim nyanyian
dari bibir-bibir pembaptis
merangkul kaku barisan pinus
memeluk pucat rembulan dalam rindu

aku terkenang suatu tempat
yang harmoninya serupa musim hujan;
tenang dan damai

menegak air cinta
menghabiskan apa yang tertunda
kemudian cerita dimulai disana

padanya, kita berjanji untuk kembali
dalam kasih yang sama
membasuh terik penantian yang ada lagi..


Qq-01.01.10