Senin, 21 November 2011

Doa Papa..

Tuhan..
gadisku masihlah putri kecilku yang dulu, yang di matanya kerlip kejora tak pernah redup
aku akan selalu merindukan mendekap tubuhnya, mendongengkan kisah sepasang anak kelinci
yang dulu gemar disimaknya sebelum tidur
atau hanya sekedar membelai rambutnya yang hitam sambil berbisik, bahwa sungguh dialah permata hatiku, sama seperti dulu
sekarang ia sudah tumbuh menjadi perempuan dewasa yang cantik, pandai bersolek dan berteman dengan banyak lelaki
aku percaya bahwa ia pandai merawat nasehatku, dan aku tahu ia tahu jalan terbaik bagi hidupnya
namun yang pasti, aku begitu paham bahwa ia telah mengenal cinta..
Tuhan..
kadang dalam lelap tidurnya aku bertanya, akankah aku masih menjadi lelaki pertama dalam hidup putriku?
seperti kata manis dari bibir mungilnya dulu, bahwa akulah satu-satunya pahlawan dalam kehidupannya
pernah aku melihatnya meneteskan airmata dalam sujudnya padaMu, bathinku ikut menangis saat itu
aku berharap air mata tulusnya masihlah milikku, milik mamanya pula..
sungguh, aku begitu takut untuk berjauhan dari dirinya
Tuhan..
Aku tahu suatu saat ia akan pergi dariku, meninggalkan rumahku bersama pria yang ia pilih sebagai imamnya, pria yang ia cintai
siapapun ia, aku hanya berharap ia lelaki yang jauh lebih baik dariku dalam segala hal.
aku sungguh ikhlas akan pilihannya, sebab dalam restu diriku dan mamanya aku tahu ridhomu ada disana..
Hanya saja Tuhan..
Mohon bimbinglah gadisku memilih lelaki yang memiliki cinta luar biasa padaMu, yang tunduk patuh pada ibu bapaknya
yang menyayangi saudara-saudaranya dan yang pasti memahami dan memuliakan anakku..
Dia masihlah putri kecilku sama seperti dulu,
yang hanya bisa menangis jika hatinya terluka oleh sesuatu, semoga lelakinya mengerti ia seutuhnya
Dia anugrah terbaik dalam hidupku, Tuhan.. Dan segenap jiwa raga telah kuupayakan dalam menjaga titipanMu itu
kelak, saat kuantar dia pergi dariku dalam Ijab Qabul
atas izinMu semoga kuserahkan ia itu pada penjagaan terbaikMu, melalui lelaki yang ia pilih
Berkatilah keluarga kecilnya dan bahagiakan ia selamanya
aku akan selalu merindukan anakku, Tuhan.. Aku tahu dia tetap mencintaiku seperti dulu
meski aku bukanlah pria satu-satunya lagi dalam hidupnya.


Salam Sayang,
Papa..