Jumat, 02 Juli 2010

Kekasih Tuhan, ibumu.

Tidurlah,
dekap mimpi.
kau akan berjumpa dengan wanita penampung gerismis
ia gemar menghitung panah hujan sepanjang musim -
selama hidupnya
untuk ia simpan di rongga jiwanya
tepat di pusara

ada kebekuan dalam tatapannya
namun kau akan temukan surga disana
surga yang menghijau agung
sehijau zamrud yang hidup di ruang dadanya

ia berkawan dengan waktu yang bergulir
bulan yang berganti bahkan
tahun yang menanggalkan emas di rambutnya
ia setia
sebab ia paham benar perihal sabar atas penantian

ada kesturi di rekah bibirnya
yang memeluk luas cakrawala
yang menjemput senja
yang mengajak kau untuk lekas pulang

ia adalah nyanyian di tengah malam
yang dalam remang selalu mendongengkan
kisahnya sendiri
ia pandai menaruh luka secara baik
tanpa meninggalkan gurat apapun di pelipismu
tak mengganggu rona merah pipimu
meski lelap matamu terbasahi embun doanya
yg kemudian ia basuhkan pula ke wajahnya

setelahnya,
ia bergegas kembali ke garis mula
dimana ia mesti tinggal

ia pelayar yang akan selalu berlabuh di dermaga Tuhan,
ia KekasihNya
ia ibumu.


Batam, 02.07.2001

2 komentar:

penakayu mengatakan...

hening :-)

oryza mengatakan...

oii kiki...lg blogwalking niii... makin kereen aja puisinya...bolee aq link blogmu yaa ^^