Rabu, 07 Maret 2012

Di bulan Maret

Sekarang aku makin menyadari akan kebenaran
bahwa: manusia hanya bisa berencana, namun semua Tuhan lah yang menentukan
sekeras apapun kita berusaha, jika Tuhan tak mengizinkan maka semua tak akan terjadi
Di perjalanan hidup yang cukup panjang ini,
masalah membuatku semakin mengerti tantang arti pendewasaan diri
arti kematangan emosional dan pola pikir
Seseorang datang silih berganti, mengisi hari-hari, melukiskan tawa, air mata
kemudian meninggalkan kita dengan sebuah kenangan, ntah pahit atau manis
Tapi aku percaya, tak pernah ada yang sia-sia
semua memberikan kita pelajaran hidup
sekecil apapun, kita selalu bisa mengambil hikmah dari sana
walau terkadang hikmah tersebut terlambat untuk kita sadari..
Belakangan ini, aku tak pernah menuntut Tuhan selalu memberikan apa yang aku mau
karna pada dasarnya, terbaik menurutku belum tentu jadi yang terbaik untuk hidupku
hampir 24 tahun aku hidup, aku tahu segala sesuatu yang ada merupakan yang terbaik dariNya
bagaimana mungkin aku meragukan kuasaNya?
urusan hati, yaahhh mungkin sekarang aku sudah mulai bisa mengaturnya sedemikian rupa
dulu, bisa saja aku menangis semalaman ketika kehilangan orang yang kusayang,
(mungkin dalam hal ini bisa dikatakan 'pacar') merasa ditinggalkan dan terpuruk
tapi sekarang, aku lebih bisa melihat dari sudut pandang yang berbeda
kehilangan macam apapun akan menyakitkan, tapi bukankah semua sudah semestinya?
tak akan ada penyesalan, jika dalam kebersamaan kita telah memberikan yang terbaik yang kita bisa
lantas kita kehilangan atau ditinggalkan, bukankah malah menjadikan peluang untuk
Tuhan menggantikan dengan yang lebih baik?
Berat.. pasti berat awalnya
melupakan itu merupakan perjuangan, dan pindah ke lain hati adalah sebuah keputusan
tapi, meski kita diterpa badai sedemikian rupa, semua tak abadi, pasti ada akhirnya..
Untuk hal ini, aku sangat bersyukur karna selalu berada di sekeliling orang-orang yang luar biasa
keluarga; tempat pulang..dimana aku selalu merasa lebih baik
mereka yang memberi rasa nyaman, melindungi, memperhatikan dan menyayangi tanpa pamrih
keluarga, yang sejauh apapun kita tinggalkan, kita pasti ingat untuk pulang
kita pasti rindu.. melihat tawa mereka, memeluk mereka ..
ibarat rumah, aku juga ingin menjadi seperti itu
memberi rasa nyaman untuk dia kelak, tempat ia pulang
tempat ia mengadu dan menumpahkan semuanya
dalam susah dan senang, dalam gemilang dan keterpurukan
semoga Tuhan senantiasa menuntunku menjadi pribadi yang selalu memperbaiki diri
sebab aku menginginkan yang terbaik dari sisiNya untuk kehidupanku kelak..
Yaa Allah Rabbi izzati, izinkan aku untuk selalu tunduk sujud syukur atas semua karuniaMu
tak ada keraguan sedikitpun atas kuasaMu, Allah..
ajari aku untuk ikhlas dan ridho atas semua ketentuanMu..


Batam, Maret 07-2012
(Rizki Amelia Gayatri)

Selasa, 14 Februari 2012

February

Do you believe in destiny?
Yaaa ..!
we met, be close, through the days together, and then parted
I believe it was destiny ..
In this month ..
Do not deserve, no tears of regret because we've allowed to jointly
by the time we grew up in prayer
matured by the problem and we are always able through
happiness, when we together is probably the most beautiful gift from God
although the short run, but very meaningful ..
we all know, in this world nothing lasts forever
so if you like, go through it, because it is not long
and when sad, going through it, because it was only temporary ..
in the end, life will bring us to the estuary where we must stop
When here eventually, sincere is what we need ..
and began to pray for each other for happiness later ..
We'll meet again, if fate brings us to the same direction ..
trust me .. This is not goodbye
if he wants to have it all,
we will be reunited again in a meeting that much more beautiful ..
Hopefully .. Hopefully ..


Qq-14.Feb.12

Senin, 21 November 2011

Doa Papa..

Tuhan..
gadisku masihlah putri kecilku yang dulu, yang di matanya kerlip kejora tak pernah redup
aku akan selalu merindukan mendekap tubuhnya, mendongengkan kisah sepasang anak kelinci
yang dulu gemar disimaknya sebelum tidur
atau hanya sekedar membelai rambutnya yang hitam sambil berbisik, bahwa sungguh dialah permata hatiku, sama seperti dulu
sekarang ia sudah tumbuh menjadi perempuan dewasa yang cantik, pandai bersolek dan berteman dengan banyak lelaki
aku percaya bahwa ia pandai merawat nasehatku, dan aku tahu ia tahu jalan terbaik bagi hidupnya
namun yang pasti, aku begitu paham bahwa ia telah mengenal cinta..
Tuhan..
kadang dalam lelap tidurnya aku bertanya, akankah aku masih menjadi lelaki pertama dalam hidup putriku?
seperti kata manis dari bibir mungilnya dulu, bahwa akulah satu-satunya pahlawan dalam kehidupannya
pernah aku melihatnya meneteskan airmata dalam sujudnya padaMu, bathinku ikut menangis saat itu
aku berharap air mata tulusnya masihlah milikku, milik mamanya pula..
sungguh, aku begitu takut untuk berjauhan dari dirinya
Tuhan..
Aku tahu suatu saat ia akan pergi dariku, meninggalkan rumahku bersama pria yang ia pilih sebagai imamnya, pria yang ia cintai
siapapun ia, aku hanya berharap ia lelaki yang jauh lebih baik dariku dalam segala hal.
aku sungguh ikhlas akan pilihannya, sebab dalam restu diriku dan mamanya aku tahu ridhomu ada disana..
Hanya saja Tuhan..
Mohon bimbinglah gadisku memilih lelaki yang memiliki cinta luar biasa padaMu, yang tunduk patuh pada ibu bapaknya
yang menyayangi saudara-saudaranya dan yang pasti memahami dan memuliakan anakku..
Dia masihlah putri kecilku sama seperti dulu,
yang hanya bisa menangis jika hatinya terluka oleh sesuatu, semoga lelakinya mengerti ia seutuhnya
Dia anugrah terbaik dalam hidupku, Tuhan.. Dan segenap jiwa raga telah kuupayakan dalam menjaga titipanMu itu
kelak, saat kuantar dia pergi dariku dalam Ijab Qabul
atas izinMu semoga kuserahkan ia itu pada penjagaan terbaikMu, melalui lelaki yang ia pilih
Berkatilah keluarga kecilnya dan bahagiakan ia selamanya
aku akan selalu merindukan anakku, Tuhan.. Aku tahu dia tetap mencintaiku seperti dulu
meski aku bukanlah pria satu-satunya lagi dalam hidupnya.


Salam Sayang,
Papa..

Rabu, 22 Juni 2011

Dear God..

Terima kasih untuk hari ini, Tuhan..
detik, menit, jam selalu penuh keberkahan dariMu.
waktu demi waktu aku belajar untuk melewati segala sesuatu sebagai proses pendewasaan diri
semoga aku menjadi pribadi yang lebih baik, kuat, sabar dan penuh rasa syukur atas semua yang Engkau beri
Sungguh Engkau Maha Mengetahui segala sesuatu
dan aku percaya bahwa apa yang Engkau beri adalah yang terbaik..
Tuhan.. alangkah bahagianya bila sebuah keinginan dapat sejalan dengan ridho-Mu
aku rasa, tak ada kebahagiaan melebihi dari pencapaian atas apa yang kita harapkan
-tentu atas seizinMu
Tuhan, masih bisakah takdir diubah? atau jika mungkin bisakah dipertimbangkan ulang?
aku tahu tak ada yang tak mungkin bagiMu, Tuhan..
jika baik, dekatkan Tuhan.. buka jalannya
tapi sungguh tak mungkin ada pengkhianatan buatMu.
Tunjukkan kami jalan yang harus ditempuh, Tuhan..
semoga kami selalu dalam cinta kasihMu..



-Hambamu-
22.06.11

Selasa, 08 Februari 2011

Selamat jalan, Kekasih ..

Masih ada sepucuk rindu
yang enggan berangkat
meski deras suara-suara
lantang memanggilmu

Air mata serupa telaga hijau
membentang
menghantar kau pulang
dalam lambaian yang kelu
dan cinta yang luruh

selamat datang
pada rumah yang agung
tempat kau berdiam
menunggu cinta yang kelak karam
dalam peluk dan cium

Selamat jalan, Kekasih..

Batam,
Feb 5, 2011
Special dedicated to : Adjie Massaid - 05-02-2011
Untuk Suami dan ayah terbaik,
kelak tempatmu adalah yang terindah di sisi Tuhan Yang Maha Esa
dan keluarga yang ditinggalkan selalu dalam cinta kasihNya
Amin.. Amin Ya Robbal Alamin..

Jumat, 14 Januari 2011

Perjalanan

Tuhan sedang mencariku dan menjemput ke masa paling bijaksana
Ia datang dalam jubah keagungan
dan memeluk hangat dalam sakitku

disana beribu jemari sedang memunguti
butir demi butir air mata yang pernah jatuh pada semesta
lalu ditampung pada tangan yang gemilang
di antara putih rekah sayap-sayap malaikat

Tuhan bercerita padaku
tentang dedaunan yang ikhlas dan tabah memasuki musim gugur
serta perihal air yang akan terus mengalir
meski menghantam karang-karang yang keras dan tangguh
tentu, cinta jua begitu teramat lapang
untuk menghadapi luka yang sedemikian rupa

lalu Tuhan bertanya padaku,
"lantas derita apa yang kemudian tak kau sanggupi?
sementara kekuatan yang kau punya adalah kekuatanKu"


Batam, Jan 11 '2011
Qq

Selasa, 05 Oktober 2010

Hujan

Dini hari yang menggigil
melumat habis mimpi tentang sebuah perjalanan
- ia berhenti
dalam derasnya kemauan dan harap
di tengah musim gugur yang asing

ooohhh . . semoga saja
waktu berkenan memungut kembali yang tertinggal
- daun-daun serta bunga yg terlanjur jatuh
untuk ditempatkan kembali pada peluk musim semi
meski hujan gemar mengirim badai dan topan



Batam, 05.10.10

Selasa, 27 Juli 2010

PadaMu . .

PadaMu,
berilah aku cinta yang terwujud dari kecintaanMu,
hingga aku akan lebih mencintaiMu
berilah aku kasih semurni kepunyaan kekasihMu
sebab aku ingin selalu berkasih-kasih denganMu
berilah aku rindu yang hakikatnya adalah milikMu,
maka kelak aku selalu rindu akan rumahMu
PadaMu ohh.. padaMu
aku ingin selalu cinta.
aku ingin selalu kasih.
aku ingin selalu rindu.
bilakah aku menjadi kakasihMu, Rabb??..


Qq-27.07.10

Kepergianmu

bagaimana jika kukabarkan padamu
tentang kebisuan kamar yg kini akrab benar dengan nyanyian malam
saat itu, aku berbaring sendiri di atas duri mawar yang kau semai
di peraduan yang kita kacaukan rupanya
jauh, jauh disana . . aku masih dapat melihat
senyum yg kau kulum sebelum kepergianmu
dan bagaimana cinta kutiupkan dari genggaman
semacam melepas jauh separoh rohku untuk terbang
hilang ke angkasa raya dan tak pernah kembali lagi

bagaimana jika kelak kukabarkan padamu
bertahun-tahun dari hari ini
perih itu masihlah berjaga dalam kalbuku



Qq-27.07.10

Jumat, 02 Juli 2010

Kekasih Tuhan, ibumu.

Tidurlah,
dekap mimpi.
kau akan berjumpa dengan wanita penampung gerismis
ia gemar menghitung panah hujan sepanjang musim -
selama hidupnya
untuk ia simpan di rongga jiwanya
tepat di pusara

ada kebekuan dalam tatapannya
namun kau akan temukan surga disana
surga yang menghijau agung
sehijau zamrud yang hidup di ruang dadanya

ia berkawan dengan waktu yang bergulir
bulan yang berganti bahkan
tahun yang menanggalkan emas di rambutnya
ia setia
sebab ia paham benar perihal sabar atas penantian

ada kesturi di rekah bibirnya
yang memeluk luas cakrawala
yang menjemput senja
yang mengajak kau untuk lekas pulang

ia adalah nyanyian di tengah malam
yang dalam remang selalu mendongengkan
kisahnya sendiri
ia pandai menaruh luka secara baik
tanpa meninggalkan gurat apapun di pelipismu
tak mengganggu rona merah pipimu
meski lelap matamu terbasahi embun doanya
yg kemudian ia basuhkan pula ke wajahnya

setelahnya,
ia bergegas kembali ke garis mula
dimana ia mesti tinggal

ia pelayar yang akan selalu berlabuh di dermaga Tuhan,
ia KekasihNya
ia ibumu.


Batam, 02.07.2001