Selasa, 30 Juni 2009

akan selalu begini

sama sepertimu, aku tak menunggu malam bertukar
sebab nafas mulutmu belum lagi sehangat perapian di ruang tamu
namun deras kutemui kecintaan berada dalam ranjang berkelambu
saat mengukir rasa yang seluruh padamu
sambil mendengar jiwa kita menyanyikan lagunya sendiri
menyampingkan suara pepohon di luar yang menggigit ngilu

ada damai ketika kusaksikan senyummu yang terayun sekilas
tak lagi berpesan untuk menyentuh pucuk pipiku
menatap matamu, bilakah nanti kudapati engkau seperti sedia kini?
membawa warisan pengalaman perihal perjalanan panjang
membungkus sapa dalam kehangatan semula serta
kecup kening dengan debaran yang sama

bulan bahkan tahun ke depan kuhindari dan tak kudapatkan tanya
"mengapa engkau begitu berubah?"
karena akan ada kau yang tetap kau
begitupun aku
karena kau aku ada dalam satu - kesejatian cinta!

Qq-16Juni09

sebuah janji

pada akhirnya nanti akan kubawa segenggam kilau dunia di ujung kakimu
seperti pengharapan yang kau sisipkan di balik derit ayunan tidurku
dengan aku menangis atas doa-doamu di telingaku
aku rindu kanak-kanakku,
ketika ibu memangku aku dan ayah mengabadikan lewat kamera tua
yang sinarnya justru berasal dari picingan matanya
kini mata ayah tak seputih dulu,
tapi tak kurang memancarkan cahaya ketulusan hatinya
demikian ibu, yang hanya sanggup memangku reka masa depan yang tak putus kukejar
meski aral tak berkesudahan - namun aku bukan lagi yang damai mengulum bubur


sampai pada akhirnya....
aku bersujud di hadapanmu
berdiri di tengahmu
merangkulmu dalam bahagia dan airmata bangga
INI KILAU YANG PERNAH KUJANJIKAN
buah doa dan peluh yang kau beri sedari aku belajar menangis dalam ayunan dan pangkuanmu
kumaknai kedalamannya melalui persembahan teruntukmu ini..


(banyak cinta untukmu, ibu.. ayah..)

Qq-20Jun09

Jumat, 12 Juni 2009

akan kuterima kau kembali

jika perjalanan yang kau tempuh sudah memuaskanmu
lalu menawarkan jalan untuk kau kembali pulang
pulanglah..
pokok kayu di depan rumah kita masih menggantungkan asa
yang dulu kau bawa separuhnya
letakkan saja sisanya, cinta akan memupuk hingga ia bersemi lagi
kau tak perlu menanyakan luka yang sudah kau tinggalkan
karena setiap harinya aku gigih berkemas sendiri -
menjadikan aku tetap menanti jadi perindu
kau tinggal membantu aku menyusun kembali bangunan hatiku yang terlanjur runtuh
agar nyayian dalam kau bicara bisa kudengar sama merdu
seperti tangis anak-anak yang menunggu dongengmu
pulanglah..
meski kau datang sebagai pendosa dengan jiwa yang carutmarut
aku menerimamu
pulanglah .. pulang
karena disini pernah kita reguk suka duka
di bibir gelas perjamuan yang sama ..

(kabarilah aku jika kau terima dia kembali)

Qq-12Juni09

Kepada penyairku..

Kepada penyairku,
Kata menunggu untuk kau rangkai jadi bait-bait puisimu
jangan sebut kau mati kata !
sebab sungai bibirmu tak pernah surut
untuk kemudian kau alirkan pada jiwa-jiwa yang menyanyikan kesunyian
disana, kau akan temukan puisimu serupa oase di padang pasir
saat bunga kembali bermekaran pada hati yang semula tandus
karena puisimu tak punya sebab
ia terlahir dan turun dari langitjiwamu yang menyimpan mataairkata
dan puisimu adalah telagakata dimana aku menimba kekayaan jiwamu..


Qq-12Juni09

Selasa, 09 Juni 2009

kau dalam lipatan buku harian

Bila akhirnya badai mampu menaklukkan gunung
aku pilih tak akan memaksa edelweis kusimpan
dalam lipatan buku harianku
sebab itu jadi perihal tersulit untuk kubaca dan kumengerti

dan kering bunga akan jadi lebih klasik
ketika aku membuka sampul merahjambunya
seperti cerita tentang kau
yang kutulis baris demi baris dalam kegetiran

Qq-30Mei2009

aku ingin abadi dalam puisimu

aku melihat kau bersama cinta yang menari
dalam ruang pemilik kehampaan waktu
yang terberai kesunyiannya
pada ujung, kudapati engkau yang menunggu di kursi jati
dengan lembaran kata puisi di pangkuanmu

disana, di tulisanmu
selalu aku tenggelam dalam pemujaanmu
akulah dia, akulah buah kata yang kau tuangkan
ketika aku kembali dan membuka kotak perak bertulis namamu
kenang demi kenang mendekap aku
seandainya saja aku abadi dalam goresan puisimu
dan bila saja puisimu tak pernah mati menceritakan aku..

Qq-02Juni2009