mentari yang kau bilang gugup
telah mengantar kau pada landasan pacu
menuju medan baru di mana akan ada banyak kisah hinggap dalam diri
tas besar kau sandang pada bahumu
ada berat dalam dada,sesak.
kau terisak,matamu berkacakaca
dik,semua sudah di mulai
meloncatlah jauh
gapai itu cita
simpan baik-baik pesan ayah ibu
itu akan menjadi obat kala kau jatuh dalam asa
terkukung sepi dan rindu
itu pun akan membakar jiwamu
ketika rindu mencubit rasamu
jangan jadi pembatas jarak dan waktu
itu kelebatan dalam matahati.mengoda
ketika kau merindu peluk hangat ibu
canda adik di rumah,senyum ayah,dan bawelnya kakakmu ini
pandang itu foto keluarga yang aku selipkan di saku bajumu
hujan reda gemuruh jiwamu berdegup keras
baling-baling pesawat berputar semakin kencang
burung besi itu akan mengantarkan kau pada timur bumi ini
menuju barak sepi dari hingar bingar suara-suara kota
tak ada cahaya gemerlap gedung-gedung
ah! aku tahu kau akan rindu sangat
rumah kecil ini dengan taman tak luas
pada beranda rumah kau dan aku berbagi kisah
tentang cita cita dan kehidupan
hari demi hari akan terasa sangat
rumah ini sepi oleh tingkah polamu
ketika kau pulang kembali
ayah ibu tersenyum tak batas
memeluk tubuhmu dalam balutan baju berwarna coklat
dan,pada sepatumu mengkilap itu aku bisa berkaca wajahku
saat menulis ini
bayang wajahmu menari-nari
agh! aku rindu akan tingkah polamu
segeralah kau beri khabar bila kau sudah tiba
Qq,5jul2009
Senin, 06 Juli 2009
BUATMU : DIK
Diposting oleh Rizki Amelia Gayatri di 14.02
Label: dinding2hati
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar