Selasa, 27 Oktober 2009

tentang puisimu

pantai menikamkan ombak
membawa kata-kata pada tepian bibirmu
lalu kau biarkan terik mentari membakar kepalamu
hingga kata terbang, berhamburan dan
jatuh pada dasar kalbumu

adalah hati yang terkoyak-koyak
sebab petik gitar dan gemetar suaramu; pilu
aku masihlah sekolot dulu
mengeja huruf demi huruf
mengejar bayang, menelanjangi diri
menafsir kata, kalimat yang kau sebut ia puisi

kemudian pepohonan di luar mandi sunyi
ku dekap erat engkau;
puisi yang mengusik kesendirian
meledakkan gairah!
puisimu merekam gaduh, menggetarkan semesta
kau kirim ia jauh dalam jiwaku
begitu saja, aku mati di barisan puisimu..

(kala pertama kali kau bacakan aku puisi lewat telpon genggamku..)


Qq-19okt09

5 komentar:

andi bintang mengatakan...

salam kenal...

ReddeviLs Lover mengatakan...

baguss...
:)

ki jadi follower donk di blog aku..
aku mau add kiki, tpi kiki belum tambah feature followersnya..
biar tambah update blog gitu..

okeh..
Tika (temennya ratna)
kaniksi.blogspot.com

fida salma mengatakan...

good day ...
visit now expect a lot for commenting on our blogs, ask to exchange links because I am interested in some of the blog's content is here, for your attention Thank you

more tips mengatakan...

add my link sayang ku. biar gak menangis dengan pilu

Anonim mengatakan...

turut menikmati keindahan puisi disini