Senin, 26 April 2010

Tinggallah, Tuan ..

oh Tuanku,
barang sejenak, aku ingin kembali di dermaga jiwamu
sekadar berbagi salam kerinduan
atau mengusap lagi surga di kedua bening matamu
sebab perpisahan begitu celaka aku maklumi
dan sejengkal lalumu, nafaskupun tersengal.
tapi keberangkatan mestilah setia menunggu.
lantas bagaimana mesti kutahan laju badai dan kereta
kecuali pasrah..
Oh Tuanku,
sungguh, renggang genggaman begitu melukaiku
dan lajunya waktu sangatlah terkutuk bagiku!
tinggallah.. tinggal..
aku enggan berbagi lagi dengan sepi..

Ohh !

Qq-26.04.10

0 komentar: