Senin, 11 Mei 2009

mengenang pantai

dengar sayang..
lenguhan ombak begitu romantis
putihnya menyapu pasir yang merayap
sepanjang pantai ini..

dengan kayu bakau
kau pernah menuliskan nama kita di bibirnya..
sambil aku menunggu
bersama senja ungu yang semakin turun

kita berjalan pada langkah-langkah yang kasmaran
hingga terhenti pada karang yang mempersilahkan duduk..

tak banyak kita bicara saat itu
hanya menyelami mata dan
membiarkan kaki kita tenggelam
pada nyanyian pohon kelapa dan air laut..

demikian kita kala itu
saling berpeluk dan bulu mata yang pasrah
diterbangkan oleh angin
mesra .. dan menenangkan jiwa..

ombak dan angin pantai masih sama, sayang..
hanya, kini kita kembali menikmati masa itu
melalui jendela kamar dari rumah
yang kita bangun di pelantar pantai ini..

bahkan kini lenguhan dan
nyanyian terasa lebih sempurna
sebab bibirmu selalu tertangkup dengan bibirku
sambil kita menjemput senja ungu yang turun di pantai
tepat di depan jendela kamar kita ..

Qq-10Mei09

0 komentar: