Selasa, 09 Juni 2009

kau dalam lipatan buku harian

Bila akhirnya badai mampu menaklukkan gunung
aku pilih tak akan memaksa edelweis kusimpan
dalam lipatan buku harianku
sebab itu jadi perihal tersulit untuk kubaca dan kumengerti

dan kering bunga akan jadi lebih klasik
ketika aku membuka sampul merahjambunya
seperti cerita tentang kau
yang kutulis baris demi baris dalam kegetiran

Qq-30Mei2009

1 komentar:

arzetha mengatakan...

kegetiran itu hanya sementara
saat kau goreskan darah dalam catatan itu
disaat kau buka kembali lembaran coreng-moreng darah itu
mungkin akan kau temui
tlah berubah rasa
semanis anggur yang memabukkan...