Senin, 20 April 2009

Sebuah pengkhianatan


-datanglah dan peluk aku dalam hening,
cuma kau yang mampu walau hanya dalam bayang,
usap kesedihanku,
sebab hanya padamu kubebas membagi luka
bicaralah saat kecemasan mengukungku,
hingga ia pecah seribu dalam lautan katamu-

jangan bertanya kenapa aku jadi begini
sebab aku memilih jadi bisu,
bicarapun aku,
tak jua kan kau pahami yang jadi mauku
jangan pergi selangkahpun, jangan ..
biar aku yang mendahuluimu
kau, di situ saja
coba membenahi diri
bagaimana meninggalkan tanpa menyakiti
setelahnya, ajarkan aku untuk itu
karena hingga sekarang, aku tak pandai juga
hingga itu tak kumulai..

"maksudmu apa??"
sudah kubilang jangan bertanya apapun
aku tak menyimpan jawabannya, benar..

kau tau,
ketersesatanku
pada hutan-hutan yang lebat menghijau,
yang menyuguhkan damai dan tentram,
semakin jauh dan nelangsa,
aku sambil meraba-raba,
menyusun kembali lebur kalimatmu,
hingga kudapati lagi maknanya - yang benar-benar 'benar'

tataplah mataku,
dalam-dalam, tajam-tajam, lurus-lurus
hujat aku, bahwa kini aku yang salah
aku yang berkhianat
lari - untuk mencari bahagia yang kau sembunyikan
jauh di balik lengkung pelangi..

Qq-20April09

0 komentar: